> Kekuatan Komputasi Google Menyempurnakan Alat Penerjemah

Kekuatan Komputasi Google Menyempurnakan Alat Penerjemah

Posted on Kamis, 02 Agustus 2012 | No Comments

Pada suatu pertemuan yang dilaksanakan di Google pada tahun 2004, pokok bahasannya terarah pada sebuah surel yang diterima perusahaan itu dari seorang penggemar di Korsel. Sergey Brin yang merupakan salah satu dari dua pendiri Perusahaan Google, menjalankan pesan itu melalui sebuah layanan terjemahan otomatis yang telah dipatenkan perusahaan itu.


Pesan itu berbunyi Google adalah mesin pencari favorit, tapi hasil terjemahan mengatakan: "Irisan ikan mentah memasang ladam kehendak. Hal bawang hijau Google!"

Pak Brin mengatakan Google harus bisa melakukannya lebih baik. Enam tahun kemudian, layanan gratis Penerjemahan Google menangani 52 bahasa, lebih dari sistem lain yang serupa, dan orang-orang menggunakannya ratusan juta kali seminggu untuk menerjemahkan halaman-halaman Web dan naskah lain.

"Apa yang anda lihat pada Penerjemahan Google merupakan karya seni" dalam penerjemahan komputer yang tak dibatasi oleh wilayah subyek tertentu, ujar Alon Lavie, seorang kolega profesor peneliti pada Institut Teknologi Bahasa di Universitas Carnegie Mellon, seperti yang dikutip The New York Times.

Usaha Google untuk berekspansi lebih dari sekedar mesin pencari telah menghasilkan berbagai kesuksesan. Buku-buku digitalnya telah digantung di pengadilan, dan pengenalan jejaring sosialnya, Buzz, meningkatkan ketakutan akan privasi. Contoh itu memperlihatkan bahwa Google bisa salah melangkah ketika dia mencoba untuk menantang tradisi bisnis dan konvensi kultural.

Namun kenaikan cepat Google ke tingkat eselon atas pada bisnis penerjemahan merupakan suatu pengingat tentang apa yang akan terjadi jika Google melepaskan kekuatan komputasinya yang dahsyat terhadap masalah-masalah rumit.

Jaringan pusat-pusat data yang dibangunya untuk pencarian Web sekarang bisa saja menjadi komputer terbesar di dunia jika digabungkan. Google menggunakan mesin itu untuk menekan batas-batas teknologi penerjemahan. Sebagai contoh, kira-kira dua bulan lalu dia mengatakan bahwa dia sedang bekerja menggabungkan alat penerjemahannya dengan analisis gambar yang dapat menerjemahkan tulisan dalam gambar.

"Penerjemahan Mesin merupakan salah satu contoh terbaik yang menunjukkan visi strategis Google," ujar Tim O'Reilly yang merupakan pendiri dan kepala technology publisher O'Reilly Media. "Itu bukanlah sesuatu yang ditanggapi sangat serius oleh siapa saja. Tapi Google mengerti sesuatu tentang data yang tak diketahui orang lain, dan dia sudi membuat investasi yang perlu untuk mengatasi masalah-masalah rumit ini lebih dulu dari pasar."

Menciptakan satu mesin penerjemah sudah lama dilihat sebagai salah satu tantangan tersulit dalam bidang kecerdasan buatan. Selama berpuluh-puluh tahun, para ilmuwan komputer mencoba menggunakan sebuah pendekatan berdasarkan aturan-aturan yaitu mengajarkan komputer aturan-aturan linguistik dua bahasa dan memberikannya kamus-kamus yang diperlukan.

Tapi di pertengahan 1990an, para peneliti mulai memfavoritkan pendekatan statistikal. Mereka menemukan bahwa jika mereka memberitahukan komputer ribuan atau jutaan paragraf beserta hasil terjemahan manusianya, komputer itu bisa belajar membuat terkaan akurat mengenai bagaimana menerjemahkan naskah-naskah baru.

Ternyata teknik ini yang memerlukan data yang sangat besar dan kekuatan komputasi, sangat cocok dengan situasi dan kondisi Google.

"Infrastruktur kami sangat sesuai dengan ini," kata Vic Gundotra yang merupakan wakil presiden bagian teknik di Google. "Kami bisa melakukan pendekatan-pendekatan yang bahkan tak bisa diimpikan pihak lain."

Sistem-sistem penerjemahan otomat masih jauh dari sempurna, bahkan Google tak akan membuat para penerjemah manusia kehilangan pekerjaan dalam waktu dekat ini. Para ahli mengatakan sangatlah sulit bagi sebuah komputer untuk memecahkan satu kalimat ke dalam bagian-bagian kemudian menerjemahkan dan menyatukan mereka kembali.

Tapi layanan Google cukup lumayan untuk menyampaikan inti dari sebuah artikel berita, dan itu telah menjadi sumber instan penerjemahan bagi jutaan orang. "Jika anda menginginkan sebuah terjemahan kasar siap saji, itu merupakan tempat untuk dikunjungi. ujar Philip Resnik yang merupakan ahli penerjemahan mesin dan seorang kolega profesor pada bagian linguistik di Universitas Maryland, College Park.

Baca Selengkapnya

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.